Lokakarya Pembaharuan Dokumen SPMI Delapan Perguruan Tinggi Swasta Di Sultra Sukses Digelar
KENDARI,JEJARISULTRA.COM, - Sebanyak delapan Perguruan Tinggi swasta asal Sulawesi Tenggara melaksanakan lokakarya pembaharuan dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) tahun 2025 di kota Kendari. Kegiatan ini di danai oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia.
Diketahui, kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak dari perguruan tinggi yang tergabung dalam Kelompok 16, yang terdiri dari, Institut Sains Teknologi dan Kesehatan Aisyiyah Kendari (koordinator), dan anggota yaitu, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer 22 Januari Kendari, Institut Dharma Bharata Grup, Universitas Karya Persada Muna, Institut Teknologi Kelautan Buton, Institut Kesehatan dan Teknologi Buton Raya, ITBM Muhammadiyah Wakatobi, ITBM Muhammadiyah Muna Barat.
Tujuannya untuk memperkuat dan meningkatkan implementasi sistem penjaminan mutu internal melalui optimalisasi SPMI untuk peningkatan mutu Perguruan Tinggi melalui kebijakan, akreditasi, dan survei kepuasan pengguna.
Ketua Pelaksana Kegiatan lokakarya pembaharuan dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal, Venia Oktafiani, S.K.M., M.Sc menyampaikan, selama dua hari delapan Perguruan Tinggi ini akan mengikuti bimbingan dari pemateri yang mumpuni dibidangnya.
Lanjut dia, Lokakarya ini terdiri dari tiga sesi utama, yang disampaikan oleh pemateri dari Universitas Kristen Petra Surabaya yaitu pada sesi pertama tentang Kebijakan SPMI dan Implikasinya bagi Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi, Pemateri oleh Bapak Dr. Yulius Jogi Christiawan, S.E., M.Si., Ak. Sesi ini membahas mengenai kebijakan SPMI dan bagaimana penerapannya berpengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan di perguruan tinggi. Materi ini mencakup peran SPMI dalam memastikan kualitas pendidikan tinggi yang berkelanjutan.
Kemudian sesi kedua Penyelarasan SPMI dengan Instrumen Akreditasi oleh Pemateri Prof. Ir. Hanny Hosiana Tumbelaka, M.Sc., Ph.D.
Sesi kedua membahas pentingnya penyelarasan SPMI dengan instrumen akreditasi. Materi ini fokus pada bagaimana standar dan kebijakan mutu internal yang ditetapkan oleh perguruan tinggi harus sejalan dengan kriteria akreditasi yang ditetapkan oleh BAN-PT dan LAM. Pada sesi ini juga, peserta dibimbing untuk mengisi Laporan Evaluasi Diri yang sesuai dengan Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) 4.0.
Sesi terakhir materi tentang Penjelasan Keterkaitan Survei Kepuasan Pengguna dengan Upaya Peningkatan Mutu Internal di Program Studi.
Pemateri Adwin Surja Admadja, S.E., MIEF., Ph.D. Banyak hal memaparkan bagaimana survei kepuasan pengguna menjadi salah satu instrumen penting dalam penjaminan mutu internal. Survei ini memiliki peran besar dalam menggali umpan balik dari mahasiswa, dosen, dan alumni untuk perbaikan terus-menerus. Selain itu, peserta juga diberikan kesempatan untuk memperlihatkan survei yang ada dikampus masing-masing dan pemateri memberikan masukan agar instrumen menjadi lebih baik.
"Melalui kegiatan lokakarya ini, kami berharap dapat memperdalam pemahaman mengenai pentingnya penerapan SPMI di perguruan tinggi. Menyelaraskan SPMI dengan proses akreditasi agar dapat meningkatkan mutu pendidikan di perguruan tinggi secara sistematis dan berkelanjutan. Memberikan wawasan baru tentang penggunaan survei kepuasan pengguna sebagai alat evaluasi dan perbaikan mutu di program studi. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari empat kegiatan utama yang akan dilakukan yang selama Bantuan Pembinaan SPMI 2025, yang meliputi Lokakarya Pembaharuan SPMI. Lokakarya Pengendalian Standar Mutu. Bimbingan Teknis Evaluasi Sistem Penjaminan Mutu Internal. Lokakarya Sistem Elektronik Manajemen Dokumen SPMI dan Pengembangan Sistem Informasi Audit Mutu Internal," Tutup Ibu Venia Oktafiani yang merupakan kepala LPM ISTEK Aisyiyah Kendari yang juga merupakan ketua pelaksana kegiatan Banpem SPMI 2025. Kamis, (21/8). (adv)
